Kamis, 27 Desember 2007

KETAHANAN SOSIAL BUDAYA

Pada era sekarang ini (era globalisasi) sosial budaya sering tergoyahkan. Karena media komunikasi elektronik seperti komputer, televisi, satelit, internet, dan sebagainya menyebabkan terjadinya banjir masuknya budaya asing dari negara maju ke negara-negara berkembang tanpa dapat dibendung baikbudaya asing yang berdampak positif maupun negatif. Dan dalam era reformasi bangsa kita kurang memperhatikan ketahanan dibidang sosial budaya, hal ini dapat dilihat dengan adanya penafsiran keliru terhadap kebebasan yang justru mengakibatkan konflik berbau SARA yang dahulu dikritik oleh Orba dan LSM dan sangat disanyangkan banyak nyawa dibantai namun sulit mengatasinya (kasus Ambon 12 orang dibantai dan sebuah gereja dibakar pada tanggal 28 April 2002). Cara agar ketahanan sosial budaya tidak tergoyahkan yaitu pemerintah harus tegas dalam memilah-milah budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dimana budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancarila harus disingkirkan atau tidak boleh masuk ke Indonesia. Apa bila ada yang melanggar, pemerintah harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Dan juga setian indivi harus mempunyai iman yang kuat atau harus mempertebal keiman agar tidak terbawa arus atau tidak terpengaruh terhadap budaya asing yang negatif. Dan kita sebagai WNI yang baik harus bersama-sama mempertahankan sosial budaya Indonesia jangan sampai tergoyahkan oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan Pancasila. Dan kita harus menjaga agar budaya Indonesia tidak tergantikan dengan budaya lain yang condong ke negatif.

Tidak ada komentar: